Ibu.. |
Beberapa jam yang lalu, saya nonton acara Hitam-Putih yang bintang tamunya Ustad Maulana.. Awalnya saya gak begitu tertarik.. saya mendengarnya sambil melakukan pekerjaan yang lain, tapi apa yang membuat saya tiba-tiba begitu ingin duduk di depan TV dan mendengar penjelasannya tentang "Ibu"...
Saya sangat terharu, ketika beliau berkata, bahwa inspirasi beliau, dan semua-semuanya yang tak dapat kutuliskan satu persatu penjelasan beliau, semuanya itu adalah "Ibu", bagaimana Ibu dengan sembilan anak, dapat memberikan kebutuhan mereka tanpa "mengeluh" ..
Mungkin hal yang sama akan saya ucapkan, kalo ditanya tentang Ibu..
Bapak saya hanya seorang guru, dan tentunya gaji yang didapatkan pas-pasan untuk membutuhi kebutuhan lima anak, yang semuanya sudah menginjak bangku sekolah..
Saya tahu, betapa susahnya menjadi Ibu dikala itu, apalagi Bapak, tidak tinggal bersama kami. Bapak mengajar di daerah terpencil, yang tidak dapat dijangkau dengan mobil, sehingga Bapak harus naik motor ke daerah tersebut.. Di daerah tersebut sangatlah kekurangan guru, sehingga Bapak yang sebenarnya guru Kimia pun, harus merangkap jadi guru mata pelajaran yang lain, mulai dari Ekonomi, Kesenian, Komputer, Olahraga, dan yang lainnya.. Bapak menetap disana selama 5 hari, hari Jumat sore, Bapak sayapun kembali berkumpul di rumah.. Selama Bapak disana, Ibulah yang menjaga kami, ibulah yang mencari uang untuk kebutuhan sekolah kami, yang mungkin harus dibayarkan, sebelum Bapak pulang.. Jujur, menulis kenangan ini, membuatku tak kuat untuk meneteskan air mata ini..
Saya sangat terharu, ketika beliau berkata, bahwa inspirasi beliau, dan semua-semuanya yang tak dapat kutuliskan satu persatu penjelasan beliau, semuanya itu adalah "Ibu", bagaimana Ibu dengan sembilan anak, dapat memberikan kebutuhan mereka tanpa "mengeluh" ..
Mungkin hal yang sama akan saya ucapkan, kalo ditanya tentang Ibu..
Bapak saya hanya seorang guru, dan tentunya gaji yang didapatkan pas-pasan untuk membutuhi kebutuhan lima anak, yang semuanya sudah menginjak bangku sekolah..
Saya tahu, betapa susahnya menjadi Ibu dikala itu, apalagi Bapak, tidak tinggal bersama kami. Bapak mengajar di daerah terpencil, yang tidak dapat dijangkau dengan mobil, sehingga Bapak harus naik motor ke daerah tersebut.. Di daerah tersebut sangatlah kekurangan guru, sehingga Bapak yang sebenarnya guru Kimia pun, harus merangkap jadi guru mata pelajaran yang lain, mulai dari Ekonomi, Kesenian, Komputer, Olahraga, dan yang lainnya.. Bapak menetap disana selama 5 hari, hari Jumat sore, Bapak sayapun kembali berkumpul di rumah.. Selama Bapak disana, Ibulah yang menjaga kami, ibulah yang mencari uang untuk kebutuhan sekolah kami, yang mungkin harus dibayarkan, sebelum Bapak pulang.. Jujur, menulis kenangan ini, membuatku tak kuat untuk meneteskan air mata ini..