Selasa, 10 April 2012

"pisah ranjang"

Hm... tau gak sih, gimana rasanya pisah ranjang... apalagi, kalau kita sudah terbiasa setiap menit, jam, hari bersama suami terus... Ini sangat-sangat susah bagiku... Pengen gak terima, tapi harus bagaimana lagi... Kita kan harus saling tolong-menolong.. yang akhirnya membuat saya dan suami harus pisah ranjang..

Hanya, ini bukan pisah ranjang karna ada masalah atau perselisihan, kami resmi pisah ranjang, sejak orangtua saudara kami yang disini meniggal di kampung(Medan), sehingga mereka harus pulang kampung dan meninggalkan rumah berikut hewan peliharaan yang gak kalah banyaknya.. Bayangkan saja.. Babi 16 ekor, anjing 2 ekor, ayam entah berapa ekor, saking banyaknya.. Saya tinggal di rumah itu bersama uti, sudah hampir satu minggu lagi, dan untuk 4 hari ke depan.. Haduh, baru satu minggu, tapi kok rasanya dan satu bulan yah.. walaupun kadang sore hari suami saya datang ke rumah, tapi rasanya tuh "sesuatu"..
Bukan hanya saya, anak kami Damar pun seakan tidak terima dengan keadaan ini, dia tidak tidur lelap seperti biasanya, ditambah lagi suasana rumah yang sangat sepi, dan tidak ada teman anak-anak untuk bermain... Tapi, tau gak?? dibalik semua itu ternyata ada hikmahnya lho.. Dan saya sangat...sangat bersyukur bisa untuk sementara waktu jauh dari suami, untuk memperdekat dan mempererat hubungan kami.. Seperti orang yang lagi "fall in love".. kalau biasanya,HP saya cuma mendapat SMS dari teman atau keluarga, sekarang rame karna SMS dari suami.. ho..ho..ho.. yang membuat sifat aslinya keluar.. Saya tau, papa itu sebenarnya sangat lembut dan perhatian, semuanya itu dapat kurasakan sejak dulu..
Hanya, saya baru sadar, kalau sebenarnya saya tidak bisa jauh dari papa.. pernah dulu papa pergi hanya beberapa jam dan tidak memberitahu saya, tau gak bingungnya gimana, seperti ayam kehilangan induknya..
Memang sejak nikah, saya gak pernah jauh dari suami..kita selalu tinggal bersama..
Hm.. semoga acara :pisah ranjang" tak berlangsung lama, kasihan Damarnya, hehe :)

0 komentar:

Posting Komentar